Jumat, 25 Desember 2009

Disaster @ December, 25th 2009

Cerita disaster kali ini dimulai kira-kira satu bulan yang lalu. Pada saat itu rumah yang berdempet dengan kontrakan kami melakukan perombakan. Para tukang pun melakukan penghancuran di beberapa bagian rumah tersebut. Alhasil, karena suara bising yang diproduksi oleh para tukang secara biadab, dengan sukses saya dan teman saya tidak bisa tidur siang. Singkat cerita sampailah perombakan tersebut pada tingkat seperti saat ini, yaitu tanpa atap (setidaknya itu yang terlihat dari depan rumah)
Kemarin malam, saya dan teman saya pergi untuk melaksanakan ritual tiap malam (baca: makan malam). Seperti biasa, yang kami lakukan adalah keluar kamar, mengunci pintu kamar, kemudian keluar rumah dan tak lupa mengunci pintunya.
*beberapa menit kemudian*
Singkat cerita, kembalilah kami ke kontrakan tercinta dan ketika teman saya membuka pintu kamarnya,,
MASYA-ALLAH.
Ternyata pintunya gak bisa dibuka karena kuncinya gak bisa diputar.
Setelah mencoba beberapa saat dengan mencurahkan segenap tenaga, akhirnya berhasillah kunci tersebut berputar. Tetapi pintu masih belum bisa dibuka dikarenakan timbulnya masalah baru.


KUNCINYA LOSSSSSSSSSSSSSSSSS !!
Dengan sukses malam itu teman saya tidur di ruang tengah. Dengan berbekal bantal sewaan dari saya (10 ribu per malam) dan kasur pinjeman beserta charger handphone dari si Endry, dia pun tidur terlelap di ruang tengah.
Keesokan paginya dia berniat memanggil pemilik rumah. Akan tetapi, sang pemilik rumah masih tidur. Ya sudahlah akhirnya berniat menunggu sampai siang. Ditunggu-tunggu sampai sesudah sholat jumat pun tak kunjung datang ternyata.
Setelah itu saya memperhatikan bahwa pulsa listrik yang ada hanya tinggal 0.25 KWH yang kira-kira hanya mampu bertahan beberapa jam lagi. Oleh karena itu saya dan Endry pergi untuk mencari pulsa listrik walaupun hari gerimis2.
Dengan penuh perjuangan karena toko-toko penjual banyak yang tutup (natalan kali) atau saldonya habis, akhirnya ditemukan yang masih buka dan punya saldo. Kemudian kami kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah, penderitaan belum berakhir. Sesampainya di rumah, ternyata banyak perubahan yang terjadi. Pertama, pintu kamar teman saya (si Mali) ada bekas tamparan/tendangan yang ternyata disebabkan ke-brutal-an dia. Kedua, ruang tengah BANJIR !!
Ternyata perombakan rumah sebelah berakibat air hujan yang seharusnya tidak bisa masuk entah kenapa malah membanjiri kamar si Mali lewat plafon. Air mengucur sangat deras di dalam sana dan kami hanya bisa memperhatikan lewat ventilasi dikarenakan sang pintu belum bisa dibuka. Ternyata, di dalam kamar si Mali, LAPTOP MASIH MENYALA DAN SIAP MENAMPUNG AIR-AIR TERSEBUT !! OMG.
Tak berapa lama kemudian sang pemilik rumah dating bersama kapak saktinya, membuka kunci kamar tersebut. Masuklah kami ke kamarnya.
Pemandangan di dalam sangat mengenaskan. Air masih mengucur dari plafonnya, lantainya dipenuhi dengan genangan air seakan banjir bah melanda kamar tersebut, tempat tidur dan buku-buku yang terletak di lantai juga basah, dan sang LAPTOP masih menyala dengan semangat walaupun sudah terkena air. Pemandangan yang terjadi berikutnya sangat tragis, si Mali mulai membereskan kertas dan buku yang basah tersebut, memindahkannya ke tempat yang lebih kering. Tak lupa juga sang LAPTOP dikeringkan. Sang pemilik rumah melihat kejadian ini tidak tinggal diam. Dia mengamuk sejadi-jadinya dan memukuli kami (maaf, yang ini boongan tapi =P). Sang pemilik rumah pergi ke rumah sebelah untuk memperbaiki (yah kira2 gitu soalnya saya juga gak tau. Yang saya tau airnya tidak lagi mengalir lewat plafon).
Singkat cerita, tersisalah kami yang harus membereskan seisi rumah yang telah diamuk oleh air hujan tersebut. Mengeluarkan air mulai dari kamar si mali sampai air di ruang tengah.
Itulah disaster part 1 yang terjadi pada hari natal 2009. Mungkin ini adalah kado natalnya yah.
-*****-
Disaster part dua dimulai ketika malam harinya, ternyata hujan kembali turun dengan lebatnya dan kali ini giliran KAMAR SAYA yang bocor.
Beruntung tidak terlalu deras bocorannya, sehingga masih bisa ditampung menggunakan mangkok (dikarenakan tidak mempunyai mangkok, ember pun jadi).
Bedanya, kali ini sang pemilik sangat cepat tanggap, sehingga tanpa harus dipanggil beliau pun sudah datang untuk memperbaiki kerusakan. Alhasil, tidak ada kebocoran lagi yang terjadi di hari ini.
-*****-
Sekian cerita untuk hari ini.
Sampai ketemu lain kali
^^



Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar