Minggu, 11 Mei 2014

(Taspena #12 - Hadiah) Kapsul Waktu

Haiii, Wamy desu~
Sekali lagi bilang "udah lama banget ga update blog" semenjak gapunya kamar atau koneksi internet 24/7
Kali ini nyoba nulis-nulis hal aneh lagi buat tema mingguan Komunitas Pengikat Makna
silakan


Kapsul Waktu


“Sepuluh tahun lagi di hari yang sama kita akan kembali kesini” – lima anak kampung Neii

Pagi itu cuaca cerah, masih sangat panas walaupun di penghujung musim panas. Hanya kamu sendiri yang belum datang. Awalnya kami mengira kamu hanya terlambat. Kami pun menunggumu yang tak kunjung datang, dan mulai berpikir bahwa kau lupa, lalu kami membukanya tanpamu.

Isinya?
Sebungkus rokok keluaran tahun 2007. Dari baunya sih kayaknya sudah apek,
Satu deck lengkap kartu Yu-Gi-Oh,
Sebuah boneka Barbie lusuh, kucel, dan rambut yang rontok disana-sini,
Sebuah pita kaset lagu Westlife, yang saat ini sudah tidak ada harganya lagi,
Selembar kertas yang digambari,
Serta sebuah kotak kecil.
Kotak kecil berbungkus kertas kado, berpita. Persis seperti yang ada di film-film kartun.

Kami berempat saling pandang. Dalam hati bertanya-tanya siapakah yang meletakkannya. Benda keenam yang harusnya tidak pernah ada.

Kuberanikan diriku membukanya, yang ternyata berisi sebuah jam pasir.
Jam pasir itu berukuran setinggi gelas air mineral tetapi berbentuk jauh lebih ramping, dengan pasir yang berwarna merah jambu, dan tiang penyangga dari kayu. Diatasnya terukir kata-kata:
“Time Waits for No One”
Pada bagian bawahnya terukir kata-kata lainnya. Kali ini berbunyi
“Selamat ulang tahun yang ke-25”

Seketika aku terdiam.
“Ah sialan banget itu bocah. Bisa-bisanya dia nyiapin hadiah kejutan kayak gini. Lihat aja nanti”, pikirku saat itu.

Namun tak peduli seberapa lama kami menunggu, hari itu kamu tak kunjung datang.

Wahai sobatku yang kurang peka.
Sebenarnya aku sengaja menulis untuk memberitahu sesuatu kepadamu.
Aku sekarang sudah menjadi seorang perancang busana. Aku sudah memenuhi janjiku, dan kamu belum :D
Tapi itu bukanlah berita utamanya.
Aku akan menikah. Seminggu lagi di desa kelahiran kita.
Bukannya aku sudah bisa melupakanmu, namun karena aku menghormatimu.

Kata-kata favoritmu.
“Time Waits for No One”
Apapun yang  terjadi aku harus terus maju. Aku juga yakin kau akan marah bila aku terus bersedih.

Oh iya.  Bersama surat ini kuberikan juga koleksi kartu Yu-Gi-Oh mu, dan sedikit bonus dariku. Anggap saja sebagai balasan untuk jam pasir hadiah darimu dua tahun yang lalu.

Tetaplah menjagaku :)


7 Agustus 2017
Salam sayang,


Teman masa kecilmu


Pagi hari esok hari, terdengar langkah kaki seseorang. Perlahan berjalan melewati sederetan batu di kanan kirinya, lalu berhenti tepat didepan batu yang ditujunya. Diletakkannya seikat bunga, serta sepucuk surat dan barang-barang lainnya; setumpuk kartu dan selembar kertas lusuh.
Kertas lusuh berisi gambar sepasang pengantin didepan sebuah rumah mewah.
Kertas yang sama dengan kertas dari kapsul waktu itu.
Salah satu nama di gambar itu sama dengan nama yang terukir pada batu didepannya.

Terdiam sejenak, dia merasa semua kenangan masa lalu membanjirinya.  Tiba-tiba dia tersenyum, lalu beranjak pergi.

---Fin---



Huft
entah maksud utamanya tersampaikan apa kaga, seenggaknya udah berusaha >_<
Ada yang pernah bilang "perkataan orang jenius kadang hanya bisa dimengerti orang jenius lainnya" 
#ngeles
walau sebenarnya gw jg bingung ini gimana ngejelasin hubungan antar chara gaje disini, yang jenis kelaminnya pun sembunyi-sembunyi ditulis, biar cuma bisa dimengerti orang jenius lainnya :D

Tujuan lainnya adalah nyobain:
Bisa ga sih bikin orang tau ini dimana, jenis kelaminnya cewe/cowo, sekarang tahun berapa, etc cuma dengan ngasih petunjuk sedikit demi sedikit tanpa menyebutnya secara langsung. Makanya rasanya jadi susah >_<

oh iya, ini ditulis sambil nge-loop lagu One More Time One More Chance, OST 5cm Per Second

Baca Selengkapnya....