Rabu, 30 Maret 2016

Double Standard

Double standard atau biasa disebut standar ganda. Pernah mendengar istilah ini?

Ya, standar ganda disini maksudnya adalah memperlakukan sesuatu secara berbeda (cenderung tidak adil) kepada orang yang berbeda.

Standar ganda adalah sebuah logical fallacy alias cacat-pikir yang seharusnya dihindari. Begini contoh cerita standar ganda:


Pada jaman dahulu kala, alkisah ada 3 orang yang pergi ke bioskop. Sebut saja mereka Ksatria, Putri, dan Pengharum Ruangan. Pengharum Ruangan adalah orang yang sensitif terhadap gangguan. Jika dia sedang berada di mode 'serius', humming dari seseorang pun mampu memecah konsentrasinya dan membuatnya kesal. Di sepanjang film, si Putri banyak sekali mengomentari kejadian-kejadian yang ditampilkan. Pengharum Ruangan pun merasa terganggu. Sebagai sesama penikmat film, Pengharum Ruangan bingung kenapa sang Ksatria tidak merasa terganggu.

Beberapa tahun berselang, akhirnya terjadi kejadian menarik. Pengharum Ruangan pergi menonton film bersama Obat Nyamuk. Di sepanjang film, Obat Nyamuk juga sering mengomentari scene di film. Anehnya, kali ini Pengharum Ruangan tidak merasa terganggu dan malahan tersenyum-senyum sendiri.

Setelah mereka pulang, Pengharum Ruangan pun tersadar bahwa dia baru saja mempraktikkan standar ganda.

Pengharum Ruangan akhirnya mengerti mengapa sang Ksatria tak merasa terganggu dengan celotehan Putri sepanjang film.

"Kalau yang tiap hari nge-humming itu adalah Obat Nyamuk, mungkin aku juga tak akan merasa kesal," pikir Pengharum Ruangan.

TAMAT


Yogyakarta, 30 Maret 2016
"On my way to slacking-off land"


Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar