Jumat, 25 September 2009

Prologue - Lionna and Almond

last editted 7 Maret 2010
“Oleh karena itu, Pak. Izinkan saya mengambil uang saya yang tertinggal di penginapan.”

“Tidak bisa! Sudah terlalu banyak orang sepertimu. Mengatakan hal yang sama, lalu pergi begitu saja,” kata sang penjaga toko dengan geram. “Kalau kau tidak mampu untuk membayarnya, maka kau harus bekerja di tempatku.”

Terlihat sangat terpaksa, wanita itu bekerja di warung makan tersebut. Wanita itu terlihat sangat menawan dengan rambutnya yang pendek. Pakaian yang dikenakannya pun menunjukkan bahwa dia berasal dari kalangan yang cukup ber-uang, dan dia mempunyai sepasang dagger yang disarungkan di pinggangnya. Tetapi yang lebih menarik adalah warna bola matanya yang berbeda satu sama lainnya, yang sebelah kiri berwarna biru laut, dan yang sebelah kanan berwarna hijau zamrud.

Bodoh sekali! pikir wanita itu. Kenapa aku bisa lupa untuk membawa uangku disaat seperti ini.

Tiba-tiba...

“PENCURI!!. TANGKAP PENCURI ITU!!”

Wanita itu kabur dari toko tempatnya makan tadi. Dia terus berlari sambil menghindari keramaian di pasar, melewati gang-gang kecil yang berkelok-kelok untuk menghindari keramaian pasar dan juga mengelabui para pengejarnya. Setelah merasa bahwa telah cukup jauh meninggalkan para pengejarnya, dia mulai memperlambat larinya.

Lebih baik aku kembali ke penginapan untuk mengambil uangku daripada harus bekerja di sana. pikirnya.

“ITU DIA! DIA DISANA! CEPAT KEJAR!”

Ternyata para pengejar masih belum menyerah, sehingga dia harus kembali berlari.

Brakk!! Wanita itu menubruk seorang pemuda ketika hendak berbelok ke gang kecil lainnya. Wanita itu terjatuh. Pemuda yang ditubruknya itu terlihat tidak terlalu besar. Dari postur tubuhnya, terlihat pemuda itu adalah seorang warrior yang cukup terlatih.

“TAHAN WANITA ITU!” teriak salah seorang pengejar.

Wanita itu kembali panik, berusaha untuk bangkit dan kembali berlari. Tetapi setelah berdiri, pemuda itu menahannya.

“Memangnya kenapa sampai kalian mengejar wanita ini?”

Para pengejar pun menjelaskan duduk perkara masalah itu.

Pemuda itu mengambil sejumlah uang dari sakunya “Memangnya berapa ongkos yang harus dibayarnya?”

“Semuanya 500 Glass (Glass = Mata uang yang digunakan di negara itu).”, kata pemilik toko yang ternyata ikut serta dalam pengejaran wanita tersebut.
Pemuda itu pun membayarkan sejumlah uang yang diminta oleh pemilik toko. Setelah itu para pengejar pun bubar, meninggalkan pemuda dan wanita itu di gang kecil tersebut.

“Terimakasih telah menolongku. Aku pasti akan mengganti uang yang tadi kau pinjamkan.”

“Ah, tidak perlu dipikirkan. Aku hanya ingin membantumu. Itu saja.”

Terdiam sejenak....

“Terima kasih kalau begitu. Ah, namaku Lionna. Lionna dari Ruhenheim. Kalau kamu?”

Tanpa ragu wanita itu mengulurkan tangannya untuk mengajak pemuda itu berkenalan. Pemuda itu nampak agak canggung dan ragu untuk membalas salam dari wanita itu, dan akhirnya menyambut salam wanita itu.

“Namaku Almond. Almond dari Ivalice,” balas pria itu. “Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan di kota ini? Mencari sesuatu?”

“Ya begitulah. Aku sedang mencari seseorang yang dulu sangat dekat denganku, dan aku sudah lama tidak mendengar kabar tentang orang itu.”

Ekspresi wanita itu berubah menjadi agak sedih. Melihat hal itu, Almond kembali melanjutkan pembicaraannya.

“Ah, kalau begitu tujuan kita sama. Aku sedang mencari seseorang yang telah menghilang sejak lima tahun yang lalu.”

Tiba-tiba, Almond terpikir akan sebuah ide. “Bagaimana kalau kita mencari bersama-sama? Pastinya pencarian kita ini akan menjadi lebih mudah.”
Terdiam. Lionna teringat akan pencariannya selama ini yang hampir tidak membuahkan hasil sama sekali. Akhirnya dia menerima tawaran tersebut.







Ha~h
Akhirnya ‘Prologue’ selesai juga.
Memikirkan Prolog ini saja membuatku cukup pusing.
Menentukan bagaimana pertemuan antara tokoh utama,
Dan mengapa mereka berdua bisa mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu sama-sama mencari seseorang.

Cerita ini kubuat berdasarkan genre: Fantasy, Epic/Heroic, Adventure.
Mulanya aku ingin membuat cerita yang bisa dipraktekkan di dunia real, tetapi terlalu sulit untukku yang amatir ini.
-_-“
akhirnya, terpilihlah genre Fantasy.

Ah,
Untuk penamaan, aku juga perlu stok nama untuk:
- Nama Pria → yang sudah ada seperti: Almond, Don, beN,, aaRoN,, cHad,, wiLLiaM,, JeaN,, muRpHey
- Nama Wanita → yang sudah ada seperti: Lionna, Rose, HeLeN,, MirEya,, gLoRia,, iReNe,, daLia,, RicHi,,
- Nama Tempat → gak ada -_-“. Oak Town dan Gearth adalah nama tempat yang dipikir secara dadakan.

Bagi yang punya ide, kritik, saran atau ralat untuk jalan cerita ini kedepannya, silakan comment disini atau ke email saya.
tQ

Regards,
-Wamy-


Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :

7 komentar:

diLe mengatakan... Best Blogger Tips

naMa cewE :
HeLeN,, MirEya,, gLoRia,, iReNe,, daLia,, RicHi,,

naMa cO :
beN,, aaRoN,, cHad,, wiLLiaM,, JeaN,, muRpHey

naMA koTa Lom daPeD ..!!

:P

Wamy mengatakan... Best Blogger Tips

Helen, Mireya (a.k.a Milia a.ka Miria), Irene, Jean --> Nama2 Yang Ada Di CLAYMORE (Norihiro Yagi's Manga)

diLe mengatakan... Best Blogger Tips

maSa ..??

tiDa taU saiiaAa,,

taPi aQ suKa naMa HeLeN ..

Wamy mengatakan... Best Blogger Tips

Absen:
Alicia,
Beth,
Galatea,
Orphelia,
Rafaela,
Milia,
Flora,
dst @_@,
Jean,
Helen,
Deneve,
Claire,

Riful (a.k.a Rifl),
Lucera,

Teresa,
Priscilla, <--my fav
dst @_@...

Varrell Vin Elsam mengatakan... Best Blogger Tips

Gilbert Ellious
Stephen Errandrie
Lennie Row
Luchievent
Edward Van Hallen
Albert Milth
Sir Juan Evan Madeline
Sir Edwin Fon Delagos
Louis Greg
Stephanie Errandrie
Flix Christopher Emmanuell

Wamy mengatakan... Best Blogger Tips

@Sam : OK.
Saia tertarik dengan Edwin dan Stephaniee,
*disertakan juga Aurels, Shin Mey, Diana, dll kali yah ??*

Hendra mengatakan... Best Blogger Tips

Ok lah,,
kreatif juga,,
blm punya masukan nih, blm ada ide,,

mau nanya something,,
Grund itu mata uang apa??
n_n

Posting Komentar