Jumat, 18 September 2015

Jarak Tiga Rakaat

Dia tersentak kaget saat melihat pojok kanan bawah layar monitornya. Di pojok kecil itu jam menunjuk ke angka 13:03. Dia tiba-tiba teringat bahwa dia belum melaksanakan kewajibannya siang itu. Segera ia menangkup layar laptopnya dan menyambar kacamata yang disilangkannya diatas cangkir kopi kosong. Setengah berlari ia bergegas menuruni anak tangga.


Di depan musholla itu ada seniornya yang masih duduk-duduk santai.

"Nah, berarti sodara", ucap seniornya itu kepadanya.


"Hah? Kenapa, Mas?" sahutnya dengan ekspresi bingung. "Eh, Mas udah selesai?"

"Belum. Ini dari tadi lagi nungguin makmum. Terus mikir-mikir, kalo makmum yang datang cowok maka bakal kujadiin sodara. Pas, habis itu kamu dateng."

"Hoooo. Kalo yang dateng cewek gimana, Mas?" sahutnya sembari melepas sepatu.

"Dijadiin istri", candanya. "Habis itu ceweknya pasti request buat jadi sodara aja. Hahaha"

"Kalo yang datang cewek cowok gimana, Mas?"

Dia terdiam sejenak. "Yaa mereka saya jodohkan. Gitu aja kok repot. Udah, ah. Buruan ambil wudhu sana."



Mereka pun melaksanakan sholat berjamaah berdua. Saat mulai memasuki rakaat ketiga, sayup-sayup terdengar bunyi air dari keran tempat wudhu.

~~~

Perempuan itu mengangkat takbiratul ihramnya pada saat mereka memasuki rakaat keempat.






Yogyakarta, 18 September 2015
"Tiga rakaat lagi"


Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar