Kamis, 03 September 2015

Ship of Theseus - Kapal Theseus

Alkisah, sekembalinya dari Kreta, para penduduk Athena menyambut kedatangan Theseus. Dan karena itu pula lah penduduk Athena memutuskan untuk mengawetkan kapalnya; Kapal Theseus.

Karena kapalnya terbuat dari kayu, setiap kali ada yang lapuk mereka menggantinya dengan yang baru. Lama kelamaan, semua bagian kapalnya sudah diganti dengan kayu yang baru.

Hal ini menyebabkan perdebatan di kalangan penduduk; Masihkah kita bisa menyebut kapal itu Kapal Theseus? Padahal setiap bagiannya sudah diganti dengan yang baru.


Gambar dari presentasi Jennifer Wang


Jenis lain dari paradox ini adalah Locke's Socks; Kaus Kaki Locke.

Ceritanya si Locke mempunyai kaos kaki. Suatu hari kaus kakinya berlubang. Dia kemudian menambal lubang tersebut dengan kain. Beberapa lama kemudian, bagian lain dari kaus kakinya berlubang. Dia pun menambal lubang itu. Begitu seterusnya sampai akhirnya kaus kakinya itu berbentuk sambungan beberapa kain, dan tak ada bagian asli dari kaus kakinya yang tersisa.

Masihkah kaus kaki itu bisa disebut kaus kaki Locke?


Sudah mulai pusing? Coba perhatikan contoh modifikasi dari kasus kapal theseus ini:

Misalkan kapal Theseus terbuat dari dan hanya dari 1000 batang papan. Setiap harinya satu papan dilepas dan diganti dengan papan yang baru. Dalam 1000 hari kapal itu sepenuhnya terbuat dari papan yang baru.


Gambar dari presentasi Jennifer Wang


Misalkan papan yang dilepas tiap harinya dari kapal Theseus itu dipergunakan untuk membuat kapal baru yang SAMA PERSIS dengan kapal Theseus. Kapal manakah yang cocok disebut Kapal Theseus?

Apakah kapal pertama yang tiap bagiannya diganti setiap hari?

Apakah kapal kedua?




Beberapa cerita yang pernah kutulis juga kurang lebih sama. "Ambil suatu kisah sebagai acuan utama, tambahkan poin dari kisah lain"

Misal aku mengambil tokoh X sebagai tokoh utama. X sendiri adalah tokoh yang memang benar ada di dunia nyata. Cerita yang ditulis menjelaskan apa yang 'mungkin' dirasakan si X, tetapi melalui pemikiranku. Dan ujung-ujungnya, ditambah beberapa poin lain.


Masihkah itu bisa disebut kisah tentang si X?





Yogyakarta, 3 September 2015
"Untuk orang-orang yang kisah hidupnya kuambil, dan kukacaukan"


Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar